KEBOMAS | NUGres – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kebomas kembali menggelar kegiatan Lailatul Ijtima’ di Ranting NU Kebomas, tepatnya di Masjid Roudlotul Jannah Putat Timur Kelurahan Kebomas, Kecamatan Kebomas, Gresik, pada Selasa (2/7/2024).
Seperti diketahui, Lailatul Ijtima’ merupakan sebuah tradisi yang ada di kalangan jam’iyah Nahdlatul Ulama, yang diselenggarakan setiap satu bulan sekali yang dilaksanakan setelah shalat isya di masjid atau surau.
Kegiatan Lailatul Ijtima’ ini selain menjadi media konsolidasi organisasi, juga untuk mempererat silaturahmi sesama warga Nahdliyin, terutama antar Pengurus, Banom dan Lembaga.
Tampak hadir dalam Lailatul Ijtima’ MWCNU Kebomas diantaranya yakni; Camat Kebomas Tri Joko Efendi SH, Rais Syuriyah MWCNU Kebomas KH Harun Azhar, Ketua Tanfidziyah MWCNU Kebomas KH Khumaidi Wachid, Ketua MUI Kebomas KH M Muchsin Munhamir, jajaran Banom NU dan Lembaga di lingkungan MWCNU Kebomas serta masyarakat sekitar.
Acara Lailatul Ijtima’ diawali dengan rangkaian pembacaan qasidah Ya Robbana dilanjut shalat ghaib berjamaah, tahlil bil ikhtishor, shalat hajat, pembacaan surat Yasin dan wirid, Hizbul Nashor, Ya Robbibil Musthofa, ditutup do’a.
Camat Kebomas Tri Joko Efendi dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf karena baru kali ini bisa menyempatkan waktu untuk bisa hadir dalam acara lailatul ijtima’ karena sering berbarengan dengan kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan.
Pihaknya juga berharap pembangunan Klinik Pratama MWCNU Kebomas segera dapat terselesaikan dengan cepat.
“Karena pembangunan ini juga menjadi atensi Bupati Gresik sekaligus cita-cita yang sudah lama diimpikan oleh para pengurus dan masyarakat NU di Kebomas,” ungkapnya.
Selanjutnya mauidhoh hasanah disampaikan oleh KH Harun Azhar dengan menyitir sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: “Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga (perkara): shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa baginya.” (HR Muslim).
Kiai Harun lantas menjelaskan bila yang maksud sedekah jariyah adalah di mana tindakan kebaikan yang dilakukan terus menerus dalam memberikan manfaat serta berkelanjutan walaupun manusia meninggalkan dunia ini.
Lebih lanjut Kiai Harun menyampaikan bahwa MWCNU Kebomas saat ini sedang melaksanakan pembangunan yang monumental yaitu pembangunan Klinik Pratama MWCNU Kebomas.
“Mari kita perbanyak shodaqoh jariyah dengan menyisihkan rizki kita untuk pembangunan Klinik Pratama ini agar dapat cepat terselesaikan, shodaqoh itu harus ikhlas tapi jangan seikhlasnya,” pungkas Kiai Harun.
Penulis: Luthfi Anshori
Editor: Chidir Amirullah