Oleh: Mu’arofatul Adibah*
KAJIAN | NUGres – Ke-Muslimahan dalam perspektif Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Aswaja) mencakup pemahaman dan pengamalan Islam secara komprehensif yang merujuk pada ajaran Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya.
Meneladani keteladanan muslimah salaf (generasi awal Islam) merupakan salah satu aspek penting dalam konsep ini, karena mereka adalah contoh terbaik dalam menjalani kehidupan Islami.
Artikel ini akan mengulas bagaimana konsep ke-Muslimahan dalam perspektif Aswaja diimplementasikan dengan meneladani keteladanan muslimah salaf.
Ke-Muslimahan dalam Perspektif Aswaja
Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Aswaja) adalah sebuah manhaj (metode) dalam Islam yang berpegang teguh pada ajaran Nabi Muhammad Saw, para sahabat, serta generasi tabi’in dan tabi’ut tabi’in.
Dalam perspektif Aswaja, ke-Muslimahan tidak hanya terkait dengan aspek ibadah, tetapi juga mencakup akhlak, peran sosial, serta keterlibatan dalam komunitas.
Keteladanan Muslimah Salaf
Muslimah salaf adalah wanita-wanita dari generasi awal Islam yang dikenal dengan ketakwaan, kecerdasan, serta kontribusinya dalam berbagai bidang kehidupan. Beberapa di antaranya adalah:
- Khadijah binti Khuwailid: Istri pertama Nabi Muhammad Saw yang dikenal sebagai wanita pengusaha sukses, setia, dan berperan besar dalam dakwah Islam.
- Aisyah binti Abu Bakar: Istri Nabi Muhammad Saw yang terkenal dengan kecerdasan dan kontribusinya dalam bidang ilmu hadits serta fiqh.
- Fatimah binti Muhammad: Putri Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan kesederhanaan, kesabaran, dan ketaatannya kepada Allah Swt.
- Asma binti Abu Bakar: Saudara Aisyah yang dikenal dengan keberaniannya serta peran penting dalam hijrah Nabi Muhammad Saw.
Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Meneladani keteladanan muslimah salaf dalam kehidupan sehari-hari berarti mengamalkan nilai-nilai yang mereka contohkan, seperti:
- Ketakwaan dan Ketaatan: Menjaga ibadah wajib dan sunnah serta menjauhi larangan Allah Swt.
- Ilmu dan Pendidikan: Belajar dan mengajarkan ilmu agama serta pengetahuan umum yang bermanfaat.
- Peran Sosial dan Ekonomi: Berkontribusi dalam masyarakat dengan cara yang sesuai dengan syariat, baik melalui pekerjaan, usaha, atau kegiatan sosial.
- Akhlak Mulia: Menunjukkan akhlak yang baik dalam setiap aspek kehidupan, seperti jujur, sabar, dan rendah hati.
Simpulan
Konsep ke-Muslimahan dalam perspektif Aswaja adalah mencakup seluruh aspek kehidupan dengan meneladani keteladanan muslimah salaf.
Wanita-wanita dari generasi awal Islam ini telah menunjukkan bagaimana menjadi muslimah yang bertakwa, berilmu, berperan aktif dalam masyarakat, dan memiliki akhlak yang mulia. Dengan meneladani mereka, muslimah masa kini dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam secara komprehensif.
Meneladani keteladanan muslimah salaf memberikan inspirasi bagi muslimah masa kini untuk tetap istiqamah dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam yang murni dan komprehensif.
*Mu’arofatul Adibah, Mahasiswa Universitas Qomaruddin
Sumber
– Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari.
– Muslim, Shahih Muslim.
– As-Suyuti, Tarikh al-Khulafa.
– Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin.
– As-Shafi’i, Al-Umm.