SIDAYU | NUGres – Berlangsung di Pondok Pesantren Mamba’ul Hisan (PPMH) Pengulu Sidayu Gresik, alumni santri di Kabupaten Gresik yang terhimpun dalam IMAP (Ittihadul Mutakhorijin Al-falah Ploso), menggelar Halal Bihalal dan Khataman Kitab Minahus Saniyah ke-33.
Selain melangsungkan Halal Bihalal dan Khataman Kitab Minahus Saniyah, gelaran yang menghadirkan KH Muhammad Abdurrahman al-Kautsar (Gus Kautsar) dan KH Fahim Royani (Gus Fahim) dari Pondok Pesantren Al-falah Ploso Mojo Kediri ini juga dilakukan pembukaan Ngaji Kitab Kifayatul Adzkiya’.
Ketua IMAP Korda Gresik, Gus Nukman Suhail menyampaikan bila kegiatan rutinan yang diinisiasi oleh Ikatan Alumni PP Al Falah Ploso Kediri Cabang Gresik di PPMH ini merupakan kegiatan yang berlangsung secara istikamah.
“Kegiatan ngaji rutin setiap selapan ini dilakukan Ikatan Alumni Al Falah Ploso. Khataman ngaji kitab Minahus saniyah bertempat di PP Mamba’ul Hisan sidayu,” ujar Gus Nukman, Ahad (12/5/2024) malam.
Sementara itu Pengasuh PPMH Sidayu Gresik, KH Badrul Huda, dalam kata sambutannya memohon doa kepada para alumni PP Al Falah Ploso serta para muhibbin yang hadir adanya acara ini pesantren mendapat limpahan keberkahan.
Usai ikhtitam kitab, Gus Fahim menyampaikan dawuh bila saat ini PP Al-falah Kediri akan memasuki usia 1 Abad. Adapun memasuki satu Abad keberadaannya, Al-falah mengusung motto sebagai spirit yakni; Melestarikan Ngaji dan Meneguhkan Al-falah untuk Bangsa.
“Bagaimana panjenengan (alumni/muhibbin) masyarakat tetap mewarnai dengan pengajian-pengajian. Dengan melestarikan ngaji di lingkungan masyarakat, sama halnya dengan berkhidmah kepada masyayikh, kepada pondok,” kata Gus Fahim.
Sebab, kata Gus Fahmi, khidmat kepada guru tidak hanya mengajar di pondok saja, melainkan dengan mengabadikan ilmu yang didapat serta menyebarluaskannya. Hal ini, terang Gus Fahim serupa dengan mengabdi kepada pondok.
“Karena sesungguhnya di zaman saat ini, keberadaan pengajian itu sangat penting sekali. Awake dewe iso ngerem kepengenane awake dewe ya dengan ngaji. Tanpa ngaji jelas awake dewe iso umbar-umbaran, semua keinginan kita harus terpenuhi. Tapi dengan adanya pengajian awake dewe maleh duwe wedi nang Allah Ta’la,” tandas Gus Fahim.
Gus Fahmi juga menyapa dan mengapresiasi ibu-ibu yang turut mengaji dalam majelis ilmu ini. Ia juga memantapkan keyakinan bahwa ngaji itu penuh keberkahan tanpa perlu mensyaratan memahami atau tidak bisa mehamaminya.
“Njenengan semerap carane wong ngaji nang pondok niku pun angsal barokah. Sing penting panggah melu. Al Arwahu Junudun Mujannadah—kumpul kalih tyang-tyang sae,” tukasnya.
Memungkasi ulasannya, Gus Fahim berpesan agar IMAP Gresik semangat mengaji, tidak bosan dalam mengaji.
“Lek saget niku benar-benar jadi contoh panutan buat lingkungan kita. Jangan sampai panjenengan ten griyo akhire leren muthola’ah, leren ngaji, leren pengen iso. Apapun yang panjenengan sudah dapat dari pondok niku dereng wonten nopo-nopone,” pungkas Gus Fahim.
Pada gilirannya, Gus Kautsar membuka ngaji kitab Kifayatul Adzkiya’. Usai menyampaikan iftitah kitab tasawuf tersebut, Gus Kautsar juga memberikan motivasi kepada PPMH Sidayu Gresik sebagai pondok pesantren anak kecil yang mempertahankan pola pengajaran anak-anak dalam memahami Al-Quran.
“Niki pondok rodok antik. Di mana semua pondok berjibaku untuk mencari santri sebanyak-banyaknya, dengan merubah segala macam metode untuk kemudian laku. Pondok ini mencoba bertahan dengan karakternya, mangkane kulo nderek ndungakne mugi-mugi saget estu-estu istiqomah,” tutur Gus Kautsar.
Kegiatan ditutup dengan doa yang dipimpin KH Makki Nasir (Lora Makky). SSelain hadir ratusan alumni santri IMAPI Gresik, dalam kegiatan ini turut hadir menyimak ngaji kitab yakni Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani, Ketua MWCNU sidayu H Asrofil, serta warga masyarakat.
Penulis: Akhmad Yaslim
Editor: Chidir Amirullah