GRESIK | NUGres_Sebagai bentuk tindak lanjut dari kegiatan Rakor Kepala Sekolah/Madrasah Ma’arif Se-Gresik pada akhir tahun lalu, maka pada hari ini (27/01/2020) LP Ma’arif NU Gresik menggelar Rapat Koordinasi bagi pengurus Madrasah/Sekolah dalam nanungan LP Ma’arif NU Gresik di Aula Masjid Agung Gresik.
Kegiatan yang menggambil tema “Membangun SDM Unggul & Berkarakter” ini dihadiri 365 peserta dari para pengurus mulai dari tingkat MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA/SMK. Peserta antusias dan semangat mereka mengikuti seluruh materi kegiatan hingga usai.
Ketua LP Ma’arif NU Gresik, Jazuli dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Rakor ini bertujuan agar kita sama-sama saling menyatukan visi dan prinsip ke depan dalam membangun pendidikan di Nahdlatul Ulama agar terus lebih baik.
“Motto Mandiri, Unggul dan Berkarakter dalam implementasinya dilapangan perlu adanya dukungan dan kerjasama dalam dari seluruh stakeholder dan lembaga,” imbuk Jazuli.
Ketua DPRD Gresik turut hadir dan memberikan sambutan dalam Rakor, bahkan sesi ini jadi ajang curhat bagi para pemangku sekolah Ma’arif. Dalam sambutannya, Yani menyampaikan bahwa DPRD senantiasa mengawal kebijakan Pemerintah Gresik dalam mensejahterakan masyarakat, dalam bidang pendidikan.
“LP Ma’arif harus berbenah dan melakukan inovasi-inovasi guna menyiapkan kader-kader yang militan, handal dan mumpuni dimanapun ia berada,” kata Gus Yani, panggilan akrab Ketua DPRD Gresik ini.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik, H. Chusnan Ali saat membuka kegiatan Rakor turut mengajak semua elemen pendidikan agar tetap terus berkompetisi yang baik dalam meningkatkan mutu pendidikan di NU. Karena tantangan ke depan semakin kompleks maka perlu penyiapan generasi yang ulama dan intelektual.
Salah satu materi penguatan penyelenggaraan pendidikan, Ir. H. Hamdan membedah buku tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan Ma’arif NU dengan lugas dan diselingi tawa yang khas. Hamdan menjelaskan bahwa aturan yang ada ini diperuntukkan bagi Sekolah Ma’arif untuk memperdalam aturan yang ada dengan mengacu pada regulasi di Pemerintah baik itu Dapodik maupun Simpatika.
“Produk pedoman ini dimunculkan agar semua sekola ma’arif tetap berjalan sesuai dengan koridor yang ada tidak tumpang tindih atau menabrak hal-hal yang tidak perlu dilakukan,” Terang Hamdan.
KH. Marzuki Mustamar, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur sebagai pemateri kedua menyorot pentingnya pendidikan NU saat ini dan yang akan datang, mutu pendidikan harus lebih baik dan berkualitas. PCNU Gresik didorong supaya memiliki satu Sekolah favorit yang itu dihuni oleh anak-anak yan memiliki IQ 125, kemudian digodok dan dibekali khusus agar kedepannya mereka tampil atas nama NU.
Beliau mempertajam tentang pentingnya Ahlussunnan Wal Jama’ah dengan penuh suara lantangya beliau mewanti-wanti agar generasi NU kedepan benar-benar memiliki jiwa cinta NKRI dan terus mencintai para ulama dan tetap memiliki aqidah ala Aswaja Annahdliyaj.
“Indonesia tidak akan bubar selama Aswaja tetap berkibar dimanapun berada. Sebagai orang NU tulen seyogyanya memiliki ghiroh yang kuat dalam mewujudkan dan mengembangkan Aswaja ala NU ini,” pesan Kyai Marzuki.
Kontributor : Fiqi
Editor : Ahmad Zain