CERME | NUGres – Hampir tiap malam, rumah yang ditinggali Choirul Anwar di Dusun Amburan Desa Kandangan Kecamatan Cerme Gresik tak pernah sepi. Anak-anak selalu mendatangi rumahnya seusai salat Maghrib. Mereka datang untuk mendapatkan bimbingan belajar juga menyelesaikan pekerjaan rumah (PR), di rumah Choirul.
Kendati jumlah anak-anak yang belajar dengan Choirul pasang surut. Berasal dari jenjang kelas yang berbeda, namun rata-rata peserta didik ini duduk di bangku sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah.
Kepada NUGres, Choirul yang diketahui sebagai aktivis Gerakan Pemuda Ansor Anak Cabang Cerme Gresik ini bilang, kalau dirinya telah menggeluti kegiatan sosial mendukung pendidikan ini sejak tahun 2020.
Dipicu Celetukan
“Awal kepikiran untuk mendampingi adik-adik belajar bersama ini dari sebuah pengalaman yang saya alami di lingkungan saya. Melihat anak-anak kecil cukup banyak. Mereka menghabiskan malam dengan bermain. Suatu saat saya iseng nanya; “Wis sinau kabeh tah iki, kok dolen ae?”. Di antara mereka ada yang menyahut cepat, mengajukan alasan. Tapi yang paling melekat di telinga saya itu jawaban; “gonok sing nguruki cak, pean gelem tah?”. Saya lalu hanya diam sesaat, kemudian meninggalkan mereka,” kata Choirul mengawali kisahnya.
Beberapa hari kemudian, Choirul meneruskan kisahnya, kalau ia melihat pemandangan yang serupa. Namun, ia tidak lagi mengulangi pertanyaan seperti sebelumnya. Pertanyaan tajam kala itu masih diingatnya betul. Ia fokus pada langkah lebih yang serius lagi, mencari jawaban atas pertanyaan sekaligus tantangan.
“Saya menyampaikan niat membuka les-lesan atau tempat belajar bareng kepada istri, juga karena rumah yang kami tinggali ini milik mertua, saya pun minta ijin beliau. Dan, alhamdulillah langkah mengawal pendidikan ini disadari merupakan proses yang sangat penting,” lanjut pria kelahiran tahun 1995 ini.
Mendirikan Rumah Edukasi BBS
Di awal perintisan, Choirul menyampaikan kepada tetangga kanan kiri kalau dirinya bersama sang istri membuka les-lesan atau belajar bareng. Beberapa hari berjalan, informasi merambat dari mulut ke mulut. Sehingga, tidak sedikit para orang tua di dusunnya mengirimkan anaknya untuk belajar di Rumah Edukasi BBS.
“Sejak awal berdiri Rumah Edukasi Belajar Bareng Seru tahun 2020 silam tidak dipungut biaya atau tarif yang paten. Hanya saja beberapa orang tua meminta kami menyediakan kotak amal, agar nanti anak-anak mereka bisa minitpkan donasi sebagai ucapan terima kasih dan bentuk dukungan agar Rumah Edukasi BBS ini terus berjalan. Nah, uang itu lalu kami putar kembali untuk operasional belajar, seperti membeli spidol, penghapus papan, serta kebutuhan lainnya” jelas Choirul yang ternyata merupakan Sekretaris PAC GP Ansor Cerme periode 2023 – 2025 itu.
Tak hanya belajar bersama, upaya untuk menguatkan jalinan persaudaraan dan rasa saling memiliki Rumah Edukasi BBS, Choirul juga mengajak healing atau jalan-jalan di tempat wisata lokal yang terjangkau, saat musim liburan sekolah tiba.
“Selain itu, kami juga mengajak anak-anak untuk turut terlibat langsung dalam gerakan sosial keagamaan yaitu berbagi buka puasa bareng dan santunan anak yatim yang rutin kami adakan tiap bulan Ramadan,” imbuh Choirul.
Merambah Gerakan Literasi
Selain telah mendirikan Rumah Edukasi BBS dan berlangsung hingga kini. Baru-baru ini, tepatnya 6 Maret 2024, Choirul mendorong generasi pelajar dan pemuda di desanya semangat belajar mengembangkan literasi.
Dalam prosesnya, ia menggandeng dan bekerjasama dengan Pemerintah Desa Kandangan Cerme Gresik membuat lomba menulis cerita bertema “Desaku Tercinta”.
Dari kegiatan yang diikuti sebanyak 28 peserta, Choirul selaku ketua penyelenggara lomba tersebut, berencana membukukan karya pemuda desa kandangan dalam bentuk fisik buku bacaan.
“Ikhtiar panjang ini mudah-mudahan dapat menjadi jejak, mengangkat nama Desa Kandangan Cerme dengan potensi juga prestasi pemuda dan karya yang dapat memberikan kontribusi pada negeri,” tandas Choirul.
Di penghujung kisahnya, Choirul mengucap syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah Swt kepada dirinya dan keluarga, didukung banyak pihak untuk mempersembahkan secuil perannya kepada masyarakat. “Mudah-mudahan berkelimpahan barokah, sehingga gerakan seperti ini barangkali dapat menginspirasi lainnya,” pungkasnya.
Editor: Chidir Amirullah