GRESIK | NUGres – Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-69 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Pimpinan Cabang (PC) IPPNU Gresik menyelenggarakan doa bersama dan diskusi virtual.
Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (2/3/2024) malam, dengan melibatkan kader serta pengurus IPPNU se-Cabang Gresik.
“Jadi ada empat instruksi Pimpinan Pusat kepada Pimpinan Wilayah dan PC IPPNU,” jelas Koordinator Departemen Pengembangan Komisariat PC IPPNU Gresik, Dinni Shela Febrina, Sabtu (2/3/2024).
Instruksi itu, lanjut rekanita Shela sapaannya, pertama melaksanakan doa dan sholawat serentak tepat di hari lahir ke-69 IPPNU pada 2 Maret 2024.
“Kedua membuat diskusi mengenai isu strategis. Ini sekaligus penjabaran dari tema besar harlah kali ini yaitu IPPNU In Action – Towards Golden Indonesia 2045,” sambung pelajar NU asal Pereng kulon Melirang, Bungah Gresik ini.
Lalu instruksi ketiga dan keempat, lanjut dia, yaitu memasang bendera IPPNU dan mempublikasikan secara masif seluruh kegiatan-kegiatan IPPNU di media sosial.
Tuturkata Jadi Ruang Diskusi Isu Startegis
Tuturkata merupakan salah satu program besutan Departemen Konseling Pelajar Putri PC IPPNU Gresik sebagai ruang diskusi.
Dalam peringatan Harlah ke-69 IPPNU, Tuturkata kembali berlansung, Sabtu (2/3/2024) malam, untuk mewadahi ruang diskusi isu stategis.
Rekanita Shela didapuk sebagai Pemantik. Sedangkan pranata acara malam itu ditugaskan kepada rekan Nur Lailiyah.
Mengawali forum, rekanita Leli menyapa seluruh peserta yang telah hadir dalam temu virtual Tuturkata. Ia sedikit memberikan tema, alur hingga durasi diskusi.
“Sharing Tuturkata kali ini, kita akan membincang sebagaimana tema Harlah IPPNU ke-69, bagaimana menyambut Indonesia emas 2045, bagaimana IPPNU melihat ini. Akan ada kesempatan bagi rekanita untuk bercurah pendapat,” ujar rekanita Leli.
Beberkan Tantangan IPPNU Gresik
Rekanita Shela sebagai Pemantik Tuturkata malam itu bilang, bahwa dengan cara aktif berorganisasi sekaligus menyiapkan generasi emas dengan mengingat empat hal.
“Kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian dan kecerdasan serta memiliki keterampilan,” katanya.
Sementara kondisi dalam lingkup internal, menurutnya masih minim kader di tingkat Anak Cabang dan Ranting IPPNU yang kurang berani membuat kegiatan dengan ide terobosan baru.
“Maka peran IPPNU saat ini, seharusnya keluar dari zona mager, temukan kharisma diri dan organisasi, dan pancarkan cahayanya,” harapnya.
Rekanita Shela juga membagikan empat poin skema IPPNU Gresik menyambut Indonesia Emas 2045 sebagai berikut:
- Memperkuat peranan fungsional departemen dan lembaga,
- Membuat terobosan terbaru yang membuat Generasi Z merasa tidak salah pilih wadah untuk berkembang,
- Optimalisasi feedback dari anggota sangat penting. Sebab ide dari anggota berupa kritikan dan masukan akan memicu kemajuan organisasi,
- Memperkuat kaderisasi, agar memiliki peningkatan wawasan, ilmu dan loyalitas dalam organisasi IPPNU.
Editor: Chidir Amirullah