MENGANTI | NUGres – Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab) ke 4 digelar Pimpinan Cabang (PC) IPNU IPPNU Gresik, Sabtu (10/6/2023). Ratusan kader turut menghadiri gelaran tersebut. Hadir pula Ketua PCNU Gresik sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ihsan Menganti Gresik, Drs KH Mulyadi, MM.
Ketua PC IPNU Gresik, Syifaul Mukminin, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Rapimcab ke 4 ini merupakan salah satu rangkaian Pra Konferensi Cabang (Konfercab) IPNU ke 27 dan Konfercab IPPNU ke 26 Cabang Gresik.
“Saya sampaikan semoga dalam Rapimcab ini kepengurusan IPNU IPPNU Cabang Gresik ke depannya lebih kuat dan kompak. Rapimcab ini juga sarana untuk mengungkapkan semua ide dan gagasan utuh rekan-rekanita melalui persidangan esok,” kata pelajar NU yang kerap disapa rekan Faul ini.
Pada penghujung sambutannya, rekan Faul memohon doa restu dan dukungan kepada Ketua PCNU Gresik, KH Mulyadi agar jalannya Rapimcab ke 4 lancar. Demikian pula gelaran Konfercab IPNU ke 27 dan Konfercab IPPNU ke 26 Cabang Gresik yang bakal dihelat pada 1 dan 2 Juli 2023 mendatang.
Sementara itu KH Mulyadi menyampaikan ucapan terima kasih telah menempati Ponpes Darul Ihsan Menganti Gresik sebagai sarana untuk menjalankan roda organisasi.
“Kami ucapkan selamat datang di pondok kami. Tentus saja kami ucapkan terima kasih karena mau menempati Pondok Darul Ihsan ini. Semoga ” tuturnya.
Dihadapan ratusan generasi milenial NU dari seluruh penjuru Gresik ini, Kiai Mulyadi memberikan motivasi dan semangat. Ia juga memberi ibarat kalau organisasi itu bagaikan tubuh manusia yang utuh. Maka antara satu sama lainnya saling melengkapi. Sehingga kesempurnaan menjadi satu kesatuan yang padu.
“Organisasi itu bagaikan anatomi manusia. Ada tangan, kaki, kepala, semuanya tidak ada yang sempurna. Kecuali kalau saling melengkapi satu sama lainnya, tentu akan padu dan sempurna,” wejang Kiai Mulyadi.
Kepada ratusan pelajar NU yang tengah berkhidmat dan belajar menempa diri di dalam badan otonom NU ini, Kiai Mulyadi lantas berbagi kisah tentang perjalanan NU di Era Orde Baru. Menurutnya, ketika itu ingin mengadakan kegiatan keagamaan begitu sulit dan penuh rintangan.
“Beda dengan sekarang, kesulitan itu tidak ada, yang ada hanyalah tantangan IPNU IPPNU Gresik dalam mencari anggota sebanyak-banyaknya, dan terus melakukan proses pengkaderan. Sehingga seluruh anggotanya akan semakin memiliki kualitas yang lebih baik,” tutupnya.