GRESIK | NUGres – Pemkab Gresik menggelar Festival Qosidah dan Al Banjari memperebutkan piala bupati, digelar pada Sabtu – Ahad (11-12/3/2023), di GNI Gresik. Event ini menjadi rangkaian HUT ke-49 Pemkab Gresik dan Hari Jadi Kota Gresik yang ke-536.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, menyampaikan kekagumannya melihat antusiasme peserta luar biasa tinggi. Ia bahkan berharap bisa dilakukan seleksi di tiap kecamatan sehingga tiap kecamatan mewakili festival ini.
“Tahun depan saya berharap agar festival ini menjadi agenda tahunan. Sehingga kesenian Islami ini bisa lestari keberadaannya di Kabupaten Gresik,” kata Wabup.
Lain itu, potret keberagaman dan kerukunan antar umat di Kabupaten Gresik terbingkai nyata dalam event ini. Pasalnya, selain Pemkab Gresik dan Gusdurian Gresik, Festival Qosidah dan Al Banjari ini juga didukung Forum Masyarakat Gresik Cinta Keberagaman (Formagam) Gresik.
Seperti diketahui, Formagam Gresik merupakan suatu organisasi yang di dalamnya diisi oleh beragam umat beragama.
“Saya tidak bisa berkata apa-apa. Dukungan teman-teman Formagam ini merupakan suatu penghargaan bagi keberagaman di Kabupaten Gresik. Mudah-mudahan hal ini bisa terus ada di Kabupaten Gresik yang kita cintai,” pungkas Bu Min.
Ketua Panitia Festival Qosidah dan Al Banjari Piala Bupati, Gus Mufis Salam menyampaikan kesenian Qosidah dan Al Banjari secara filosofis mengajarkan kebhinekaan. Karena di dalamnya, digunakan berbagai alat musik dan beragam suara dari masing-masing individu yang dipadukan.
“Alhamdulillah kegiatan hari ini kita turut serta melestarikan ajaran leluhur. Dan luar biasanya lagi, kepanitiannya juga diisi dari lintas agama dan lintas iman,” terang Gus Salam.
Sebagai informasi, kegiatan ini diikuti oleh puluhan grup Qosidah dan Al Banjari se-Kabupaten Gresik. Total sebanyak 22 grup Qosidah dan 32 grup Al Banjari akan unjuk kebolehan satu sama lain. Kegiatan ini juga menggandeng UMKM sekitar.
Sementara, Seni Qosidah dan Al Banjari merupakan salah satu sarana dalam merayakan keindahan seni dan musik Islam. Keduanya juga memiliki tradisi yang melekat di Kabupaten Gresik yakni rebana.
Gresik yang juga dikenal sebagai kota santri memiliki sejarah panjang dalam perkembangan Islam, yang didalamnya terdapat kesenian yang lazim memakai rebana.
Festival Qosidah dan Al Banjari yang digelar dalam peringatan Hari Jadi Kota Gresik dan HUT Pemkab ini sekaligus menjadi tetanda bila Pemkab Gresik memberi perhatian dalam menjaga tradisi.