MANYAR | NUGres – Pimpinan Wilayah Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor (MDS RA) Jawa Timur bersama dengan PC GP Ansor Gresik, menggelar Pengajian Rutin sekaligus memperingati Nisfu Sya’ban 1444 Hijriah.
Rangkaian acara berlangsung hampir sehari, yakni pada Rabu (8/3/2023), sejak siang hingga malam, terpusat di Masjid Malik Ibrahim, Dusun Pesucinan, Desa Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Selain kader GP Ansor, Banser dan MDS Rijalul Ansor, ratusan warga Nahdliyin mengikuti gelaran ziarah ke makam Auliya Gresik diantaranya Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, Habib Bakar Assegaf, berlanjut di Makam Nyai Siti Fatimah Binti Maimun di Leran Manyar Gresik.
Jamak diketahui, Nisfu Sya’ban telah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia. Momen ini biasanya diperingati dengan pemandangan masyarakat berbondong-bondong mengisi masjid dan musala untuk membaca surat yasin tiga kali pengulangan.
Saat Nisfu Sya’ban banyak amalan yang dilakukan umat muslim khususnya di Indonesia, antara lain sholat sunnah taubat, memperbanyak bersholawat, berdzikir, baca Alquran dan sebagainya. Selain itu keesokan harinya ada yang melaksanakan ibadah puasa Nisfu Sya’ban. kegiatan-kegiatan tersebut terus berlangsung setiap tahunnya.
Tradisi menghidupakan Nisfu Sya’ban di tengah-tengah masyarakat, yang dihadiri oleh PW MDS Rijalul Ansor Jawa Timur serta anggota GP Ansor dan Banser juga menyempatkan untuk berziarah serta tahlil ke makam wali yang ada di Kabupaten Gresik.
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Gresik, Abdul Rokhim menyampaikan bila MDS Rijalul Ansor sebagai penyatu agar dapat memberi kebermanfaatan sebagai bentuk perubahan secara bersama.
“Sebagai tunas muda NU dari Rijalul Ansor menjadi penggerak bagi kumpulnya kebersamaan, supaya nanti tetap bergerak bersama dengan memiliki militansi dan visi misi membela negara serta ulama,” katanya.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa rencana yang akan dilaksanakan kedepan untuk Ansor Gresik sebagai garda terdepan NU agar berjalan dengan baik dengan gagasan pemuda yang lebih progresif.
“Tentunya harapan ke depan GP Ansor Gresik sebagai banom yang besar dapat memberi dampak serta manfaat positif kepada lainnya,” pungkas Abdul Rokhim.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PC MDS RA GP Ansor Gresik, H. Muhammad Ata Syifa Nugraha (Gus Ata), menyampaikan tak hanya pengajian rutin saja, melainkan ada upaya napak tilas sejarah dalam rutinan ini di Masjid Malik Ibrahim ini.
“ini adalah kegiatan rutinan ngaji tiap bulan dari pengurus wilayah MDS R.A Ansor jatim dan kegiatan ini keliling se Jatim. Kali ini Kabupaten Gresik menjadi tuan rumah dan bertempat di Masjid Maulana Malik Ibrahim,” tutur Gus Ata.
Ia juga menjelaskan bila masjid ini adalah cikal bakal islam nusantara yang termasuk masjid yang tertua yakni pada abad ke-13.
Pesan Khusus Sambut Abad Kedua NU
Dalam menyambut Abad kedua NU, Gus Ata yang juga salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Dukun Gresik itu menyampaikan generasi emas NU untuk mengembangkan serta menyempurnakan akhlak pribadi dan akhlak secara sosial agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi bangsa dan agama serta lainya sesuai dengan porsi yang sesuai.
“Cara yang paling mudah adalah dengan bergabung dengan komunitas sosial yang ada dengan hal ini kita sebagai warga muslim ahlusunnah walljamaah yang kemudian bergabung dengan banom NU seperti Ipnu dan ippnu, Fatayat, Ansor, Muslimat dan Nahdlatul Ulama dengan porsi itu kita akan mengambil peran masing masing untuk menjadi orang orang yang bermanfaat” pesannya.
Adanya tradisi peringatan Nisfu Sya’ban dengan pengajian rutin, di masyarakat Desa Leran, masjid Malik Ibrahim, mampu mempersatukan ikatan persaudaraan dan menguatkan tali silaturahmi dalam masyarakat tersebut. Dari aktivitas ini timbul interaksi antara warga yang dapat memperkuat tali silaturrahmi dalam masyarakat Desa tersebut.
Hal itu dikarenakan tradisi tersebut bukan hanya sekedar pembacaan surat Yasin dan surat tertentu kemudian setelah selesai warga langsung pulang kerumah mereka masing-masing, tetapi mereka saling bercengkarama dan mencicipi hidangan yang disediakan.
Bahkan bukan hanya kalangan orang tua saja yang hadir dalam acara tradisi tersebut, anak-anak remaja dan anak-anak kecil juga meramaikan tradisi tersebut, sehingga suasana yang terjadi di masjid Malik Ibrahim tempat pelaksanaan acara akan terlihat ramai oleh aktivitas anak-anak kecil yang menjadikan hal tersebut sebagai wahana bermain sesama temannya.
Kontributor : Langgeng Eko W.
Editor : Chidir