BUNGAH | NUGres – Pasca peralihan status menjadi Universitas Qomaruddin Gresik (UQ Gresik), Rapat Tahunan Komisariat (RTK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), kini pun turut menyesuaikan dan mengikuti aturan sebagaimana mestinya.
Semula terdapat dua komisariat PMII, yakni komisariat PMII Qomariddin yang berdiri di Institut Agama Islam (IAI Qomaruddin) dan satu lagi komisariat PMII Evolution hadir di Universitas Qomaruddin.
“Pengurus Komisariat PMII Qomaruddin menggelar RTK yang ke XXII dan Komisariat Evolution menggelar RTK ke IX,” kata Rohmat, Kamis (16/2/2023) melalui keterangan yang diterima NUGres.
Ditambahkannya, untuk RTK PMII Universitas Qomaruddin Gresik ini bertema “Wujudkan Harmonisasi Kaderisasi PMII Universitas Qomaruddin dalam Satu Kultur Tradisi”. Tema ini, kata Rohmat, sekaligus merespon peralihan latar belakang dan karakter dua kampus yakni IAI Qomaruddin dan UQ.
“Maka nantinya RTK ini bertujuan agar terwujud keselarasan sistem kaderisasi dalam lingkup PMII di Universitas Qomaruddin dalam satu kultur atau tradisi. Karena Komisariat Qomaruddin dan Komisariat Evolution punya karakter yang tidak sama,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dalam RTK PMII UQ Gresik ini empat Rayon PMII akan mengikuti musyawarah organisasi yang mewadai kalangan tepelajar NU ini. Empat Rayon PMII dalam tubuh Komisariat PMII Universitas Qomaruddin Gresik antara lain; Rayon PMII Sunan Giri (Fakultas Tarbiyah), Rayon Joko Samudro (Fakultas Ekonomi Bisnis Islam dan Fakultas Syariah), Rayon Bintang Timur (Fakultas Teknik), dan Rayon Ki Hajar Dewantara (Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan).
RTK PMII Terakhir Bagi Kedua Komisariat dan Pertama Kalinya Bagi Komisariat UQ
Rohmat menyebut RTK ini sangat istimewa. Pasalnya bakal dilaksapertama kali dan terakhir kalinya dijalankan bersama oleh kedua komisariat tersebut. Sehingga dengan inisiasi bersama melihat kondisi tersebut berdasarkan musyawarah maupun rapat-rapat pleno yang diadakan sebelumnya, kedua komisariat tersebut menyepakati untuk melebur juga menjadi satu komisariat.
Dalam Prosesnya terdapat dua kandidat dalam RTK UQ yakni M. Daffa Abie Almadani, atau sahabat Abi yang mendapatkan nomor urut 1 ini mengusung visi, “Inovatif kreatif dan kolaboratif”. Dengan misi sebagai berikut :
- Inovatif secara fungsi, kaderisasi, dan aspek yang ada dalam PMII untuk komisariat yang lebih progresif.
- Kreatif dalam metodologi kaderisasi untuk kerja organisasi yang produktif.
- Kolaboratif dengan asas kolektivitas dan kekeluargaan baik pada internal maupun eksternal untuk membentuk esensial nilai dan eksistensi potensi.
Kemudian kandidat nomor urut 2 M. Iqbal Khoiruddin atau sahabat Iqbal. Iqbal mengusung visi “Transformasi sistem kaderisasi yang inklusif dan dinamis menuju komisariat yang berkualitas dan berintegeritas”. Dengan misi sebagai berikut :
- Mewujudkan kolaborasi yang masif untuk memperkuat kesatuan.
- Meningkatkan kaderisasi yang relevan.
- Bersinergi antar pengurus dalam menjalankan roda organisasi.
Harapan Dua Ketua Demisioner Komisariat
Ketua Komisariat Demisioner Ahmad Ikrima Sabri (Ricky), dalam sambutannya menyampaikan RTK ini merupakan momentum yang sangat krusial karena bukan hanya bicara soal reformasi kepengurusan, musyawarah ini dalam pembahasannya sangat menentukan arah gerak dan strategi yang akan dijalankan oleh kepengurusan selanjutnya melalui opsi maupun rekomendasi yang akan dirumuskan bersama dalam RTK ini.
“Tentunya rumusan tersebut harus sangat relevan dengan kapasitas maupun kemampuan yang dimiliki oleh kader-kader PMII di Universitas Qomaruddin. 4 rayon ini harus tetap selalu terjaga dan terus dirawat bahkan harus bisa berkembang dengan baik,” kata Ricky.
“Pesan saya, berdiasporalah dengan penuh pengabdian dan pergerakan karena perlu diingat bahwa lembaga komisariat maupun rayon boleh berbeda tetapi ada satu kesamaan yakni kita sama-sama memiliki darah biru dan juga kuning. Ketika sahabat-sahabat semua ingat akan hal itu maka problem maupun tantangan itu akan terjawab dan terselesaikan bersama dengan baik,” pungkasnya.
Senada, Ketua Komiariat PMII Evolution, Moh. Soleh berpesan bila sahabat-sahabat yang akan menjadi pengurus komisariat bisa merumuskan dengan baik PMII Universitas Qomaruddin Gresik di masa depan.
“Harapannya ke depan grand-design kaderisasi yang relevan dan bisa mengakomodir tujuan dan harapan sahabat-sahabat yang masih terus semangat berproses,” katanya.
Terpisah, Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur Moch Sholikhul Hadi, menyatakan Mekanisme peleburan kampus atau komiasariat memang belum diatur dalam Pedoman Organisasi (PO) PMII. Sehingga ia berharap penyerahan kebijaksanaannya dapat di musyawarahkan.
“Memang belum ada. Maka diserahkan kebijaksanaanya di daerah, tentunya melalui musyawarah. Namun secara konteks penyatuan lembaga berarti ada komisariat baru gabungan antar keduanya yang terbentuk,” tandas mantan Ketua Cabang PMII Gresik ini. (HO/Chidir)